Strategi pembeljaran
Nama:Sukma ningsih
Nim:11901246
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati. Pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi.
Metode adalah rencana keseluruhan bagi penyajian bahan bahasa secara rapi dan tertib. Sifat sebuah metode adalah prosedural.
Strategi belajar dapat digambarkan sebagai sifat dan tingkah laku.
Strategi Kognitif dan Strategi
Metakognitif.
Strategi kognitif dipakai untuk mengelola materi pembelajaran agar dapat diingat untuk jangka waktu yang lama.
Pengajaran
Komponen program pengajaran anatara lain yang berpusat pada pengajar, peserta didik, dan materi pengajaran. Berpusat pada pengajar, pengajar menyampaikan informasi kepada peserta didik. Teknik penyajian adalah teknik ceramah, teknik team teaching, teknik sumbang saran, teknik demonstrasi, dan teknik antar disiplin. Berpusat pada peserta didik, strategi pembelajaran seperti ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk aktif dan berperan dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator. Teknik penyajian adalah teknik diskusi, teknik kerja kelompok, teknik penemuan, teknik eksperimen, teknik kerja lapangan, dan teknik penyajian kusus.
Strategi Keterampilan Berbahasa
Bahasa dipergunakan sebagaian besar pada aktivitas manusia. Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang, semakin baik pula penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.
Menyimak
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Keterampilan menyimak pada tahapan lebih tinggi mampu menginformasikan kembali pemahamannya malalui keterampilan berbicara maupun menulis.
Strategi pembelajaran menyimak sebagai berikut: a.
Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain.
Keterampilan berbicara diawali dengan adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam membentuk sebuah kalimat.
Membaca
Keterampilan membaca memiliki peranan penting dalam pengembangan pengetahuan dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia.
Fakta di lapangan menunjukan bahwa masyarakat di negara maju ditandai oleh berkembangnya suatu kebiasaan membaca yang tinggi.
Menulis
Keterampilan menulis didasari oleh penguasaan berbagai unsur kebahasaan maupun unsur diluar bahasa yang akan menjadi isi dalam tulisan. Keduanya harus terjalin sehingga menghasilkan tulisan yang runtun dan padu.
Keterampilan menulis merupakan suatu usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang dilakukan secara tertulis.
Isi tulisan yang diungkapkan dapat dipilih secara cermat dan disusun secara sistematis agar dapat dipahami dengan tepat. Tes keterampilan menulis adalah dengan membuat karangan, dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a. Kualitas dan ruang lingkup isi b. Organisasi dan penyajian isi c. Komposisi d.
SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala
• Guru mengharapkan siswa agar apat menemukan sendiri dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
• Jika bahan pelajaran tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
Prinsip Penggunaan SPI
Maturation / kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak, dan pertumbuhan system saraf. Pertumbuhan otak merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kemampuan berpikir anak.
Physical experience : Yaitu tindakan – tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda – benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Aksi atau tindakan fisik yang dilakukan individu memungkinkan dapat mengembangkan aktifitas / daya pikir.
Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah kemampuan berpikir. Selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan lingkungan.
Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab semua pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya untuk mengingat fakta akan tetapi belajar adalah proses berpikir , yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan.
Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi.
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah –langkah sebagai berikut
Orientasi : Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasanaatau iklim pembelajaran yang responsive. Contoh: guru bertanya pada muridnya tentang hal yang mereka ketahui mengenai permasalahan yang akan dibahas.
Merumuskan masalah : Merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.
Keunggulan dan Kelemahan SPI
Keunggulan : SPI merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
Kelemahan
Disamping memiliki keunggulan, SPI juga mempunyai kelemahan diantaranya : a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.
Pengalaman saya menggunakan SPI adalah
Dengan terbiasa memberikan apersepsi diawal dengan tehnik SPI , saya melihat siswa terbuka wawasannya , dan tumbuh rasa keinginan untuk mendalami matematika dengan rasa senang dan ingi tahu lebih banyak lagi . Namun SPI ini hanya saya gunakan pada awal kegiatan apersepsi saja , selanjutnya adalah penggabungan dari ceramah dan tanya jawab yang dilanjutkan dengan praktek ketrampilan dari apa yang mereka pahami . Karena pada kenyataannya , anak indonesia belum memiliki kemampuan dan keinginan untuk menemukan ilmu secara maksimal . Masih harus dilatih melalui pembiasaan secara terus menerus dan seharusnya berkesinambungan di grade grade berikutnya . Tapi pada kenyataannya tidak semua guru matematika berfikiran sama dengan saya . Akhirnya saya selalu memotivasi mereka dengan dorongan untuk mau belajar dengan atau tanpa guru , orang tua atau siapapun . Dengan fasilitas internet yang semakin berkembang mendukung sekali untuk siswa mau menemukan ilmu sebagai bekal pengetahuannya sehingga ketika itu di berikan dikelas , siswa sudah lebih siap dan mempercepat proses pembelajarannya sendiri .
II .
merupakan suatu metode dalam proses pembelajaran yang menekankan pada nilai dan sikap yang diukur, oleh karena itu menyangkut kesadaran seorang yang tumbuh dari dalam .
Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa sangat perlu dikembangkan secara khususnya yakni
Strategi menjalani arti penting isi materi pelajaran dan pengaplikasiannya, serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut. Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan membuahkan kecakapan kognitif tetapi juga menghasilkan ranah afektif.
Sikap afektif erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki seseorang, sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki seseorang. Oleh karenanya pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran yang sifatnya tersembunyi, tidak berada dalam dunia empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, dan lain sebagainya. Pandangan seseorang tentang semua itu tidak bisa diraba, kita mungkin dapat mrngetahui dari prilaku yang bersangkutan, oleh karena itulah nilai pada dasarnya standar prilaku, ukuran yang menentukan atau kriteria seseorang tentang baik dan tidak baik, sehingga standar itu akan mewarnai prilaku seseorang.
Dengan demikian, pendidikan nilai pada dasarnya proses penanaman nilai kepada peserta didik yang diharapkan oleh karenanya siswa dapat berprilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik atau tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
Douglas graham melihat empat faktor yang merupakan dasar kepatuhan seseorang terhadap nilai tertentu, yaitu: a. Normatifizh adalah kepatuhan kepada norma-norma hokum b.
Model Strategi Pembelajaran Sikap
Model konsiderasi dikembangkan oleh Mc.Paul, seorang humanis, paul menganggap bahwa pembentukan moral tidak sama dengan pengembangan kognitif yang rasional. Pembelajaran moral siswa menurutnya adalah pembentukan kepribadian bukan pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, model ini menekankan kepada strategi pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian.
Tujuannya adalah agar siswa menjadi manusia yang memiliki kepedulian terhadap orang lain. Kebutuhan yang fundamental pada manusia adalah bergaul secara harmonis dengan orang lain, saling memberi dan menerima dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.
Model pengembangan kognitif Prinsip Etis yang Universal
Pada tahap terakhir, prilaku manusia didasrkan pada prinsip-prinsip universal. Segala macam tindakan bukan hanya didasarkansegala kontrak social yang harus dipatuhi, akan tetapi didasarkan kepad suatu kewajiban sebagai manusia.
Teknik Mengklarifikasi Nilai
Teknik mengklasifikasi nilai atau sering disingkat VCT dapat diartikan sebagai teknik pengajaran untuk membantu siswa dalam mencari dan menentukan status nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa.
Kesulitan Dalam Pembelajaran Efektif
Selama ini proses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, cenderung diarahkan untuk membentuk intelektual, akibatnya upaya yang dilakukan oleh seorang guru diarahkan kepada bagaimana anak dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan standar isi kurikulum yang berlaku, oleh karena kemampuan intelektual identik dengan penguasaan materi pelajaran.
Sulitnya melakukan control karena banyaknya factor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang, pengembangan kemampuan sikap baik melalui proses pembiasaan maupun model bukan hanya ditentukan oleh factor guru, akan tetapi terutama dari factor lingkungan.
Strategi Pembelajaran
22 November 2011 04:00 |Diperbarui: 7 Oktober 2020 21:31
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
Metode pembelajaran adalah cara/ prosedur yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat implementatif. Dengan kata lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru bisa sama, tetapi teknik penyampaiannya yang berbeda-beda.
Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Artinya, metode atau prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran dapat digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang selanjutnya diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam melaksanakan metode pembelajaran ada beberapa tahap, yang pertama adalah pendahuluan, pada kegiatan pendahuluan guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi pelajaran yang akan disampaikan.
Dengan menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan dapat dicapai oleh semua peserta didik di akhir kegiatan pembelajaran dan melakukan apersepsi, berupa kegiatan yang merupakan jembatan antara pengetahuan lama dengan pengetahiuan baru yang akan dipelajari.Selanjutnya beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi adalah urutan (berdasarkan tahapan berpikir dari hal-hal yang bersifat kongkrit ke hal-hal yang bersifat abstrak atau dari hal-hal yang bersifat sederhana atau mudah dilakukan ke hal-hal yang lebih kompleks atau sukar dilakukan), ruang lingkup (sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran) dan jenis materi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Berdasarkan prinsip student centered, peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar, peserta didik melaksanakan proses latihan, tes dan kegiatan lanjutan.
Dalam proses latihan umumnya ada praktik dan ada umpan balik. Tes biasanya dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran, setelah peserta didik melalui berbagai proses pembelajaran, penyampaian informasi berupa materi pelajaran, latihan maupun praktik. Selanjutnya kegiatan lanjutan yang merupakan kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Dalam kriteria pemilihan strategi pembelajaran, Mager menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih strategi pembelajaran, yaitu:
1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran, tipe perilaku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik. Misalnya menyusun bagian analisis pembelajaran.
2. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan diharapkan dapat dimiliki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja).
3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indra peserta didik.
Kemudian ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain: Strategi Pemecahan Masalah Solso, Strategi pemecahan masalah Wankat dan Oreovocz, Strategi pembelajaran kreatif produktif, Strategi pembelajaran kuantum (Quantum teaching, Srategi pembelajaran siklus (Leraning cycle), Strategi pembelajaran kooperatif, Strategi pembelajaran afektif, Strategi pembelajaran berbasis computer, dan Pembelajaran berbasis elektronik ( E-Learning).
Komentar
Posting Komentar